PROFIL DAN SEJARAH DESA MEGU GEDE

Ketika putra mahkota Pajajaran Pangeran Walangungsang bergelar Prabu Srimangana mengembangkan agama islam, banyak negeri di wilayah Pajajaran yang ditaklukan dan raja-rajanya memeluk agama islam, namun masih terdapat beberapa raja dan gegeden yang belum ditaklukkan antara lain Ki Gede Sablanang.
Ki Gede Sablanang terkenal sakti mandraguna yang memiliki pusaka andalan berupa sebuah sumur yang airnya berkhasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ia pun menjadikan sumur yang disebutnya Sumur Megu itu sebagai senjata andalan untuk mengalahkan musuh-musuhnya. Nama “Megu” sampai sekarang diabadikan menjadi nama desa yang terletak di kabupaten Cirebon.
Peninggalan Ki Gede Megu sampai sekarang masih ada di desa Megu antara lain sebuah Masjid kuno, kuburan, dan sumur yang dikeramatkan yang setiap tahun masih banyak dikunjungi baik oleh masyarakat Desa Megu maupun dari daerah lain. Kuburan atau Petilasan Ki Gede Megu diperkirakan ada di 4 (empat) tempat, yaitu :
Mendengar Pangeran Walangsungsang dari Cirebon sedang menyiarkan agama islam, Ki Gede Sablanang dengan pongahnya menantang perang tanding. Ia berjanji apabiala dirinnya dapat dikalahkan maka ia akan memeluk agama islam
Sebaliknya, apabila Pangeran Walangsungsang yang kalah, selain harus tunduk kepada Ki Gede Sablanang juga harus mengembalikan raja-raja dan para gegeden yang telah memeluk agama islam kepada ajaran yang dianut Ki Gede Sablanang.
Awalnya perang tanding berlangsung secara kesatria satu lawan satu, masing-masing mengadu ilmu kesaktian, namun karena Pangeran Walangsungsang sulit dikalahkan, Ki Gede Sablanang mengerahkan murid-murudnya untuk mengeroyok Pangeran Walangsungsang. Dengan cara demikian Ki Gede Sablanang sepertinya akan berhasil mengalahkan Pangeran Walangsungsang. Walaupun segala daya dan berbagai ilmu kesaktian telah dikeluarkan untuk menangkis serangan Ki Gede Sablanang dan murid-muridnya, Pangeran Walangsungsang tampak kewalahan menghadapinya.
Ki Gede Sablanang lalu menciptakan air sumur Megu manakala murid-muridnya terkena serangan Pangeran Walangsungsang. Dengan khasiat air sumur Megu itu maka tidak ada satupun murid Ki Gede Sablanang yang dapat dikalahkan, sehingga Pangeran Walangsungsang mengambil keputusan untuk meninggalkan medan pertempuran dengan cara menghilang tanpa diketahui oleh Ki Gede Sablanang dan murid-muridnya.
Pada waktu menghilang Pangeran Walangsungsang mencari keberadaan sumur Megu yang ternyata dijaga ketat oleh murid-murud Ki Gede Sablanang yang lain. Tanpa menemui kesulitan yang berarti Pangeran Walangsungsang dapat menaklukkan satu persatu murid Ki Gede Sablanang yang bertugas untuj menjaga sumur Megu itu. Dengan kesaktian yang dimilikinya Pangeran Walanagsungsang yang tiba-tiba muncul di hadapan mereka. Seperti pada pertarungan sebelumnya, murid-murid Ki Gede Sablanang yang terluka ataupun pingsan diciprati air, namun kali ini dengan comberan Sumur Megu.Pangeran Walangsungsang tetap kewalahan, oleh karena khasiat air comberan Sumur Megu itu ternyata sama dengan air sumurnya. Untuk meredam kekuatan Ki Gede Sablanang dan murid-muridnya Pangeran Walangsungsang dengan kesaktiannya kembali menghilang menuju tempat air comberan tersebut berada,dan dengan mudah para penjaganya dapat ditaklukkan.
Pangeran Walangsungsang dengan kesaktiannya berhasil mengambil air comberan sumur megu itu kemudian dititipkan kepada Ki Pangaleng-ngalang.
Dengan dilumpuhkannya khasiat sumur megu, maka Ki gede Sablanang dan murid-muridnya tidak berdaya menghadapi Pangeran Walangsungsang. Sesuai ikrarnya akhirnya Ki Gede Sablanang dan murid-muridnya memeluk agama islam dengan gelar Ki Gede Megu.
Masjid Kramat Megu di Desa Megu Gede kecamatan Weru Kabupaten Cirebon;
Blok Gambuan Desa Kebarepan;
Di Gunung Sembung Gunung Jati;
Di Komplek Pekuburan Demak Jawa Tengah.
Pada saat ini desa Megu mengalami pembelahan wilayah atau pemekaran wilayah menjadi dua desa, yakni desa Megu Gede dan desa Megu Cilik.
Secara singkat, Desa Megu Gede dibentuk/berdiri pada tahun 1986. Kantor kepala desanya berada di Jl. Fatahillah No. 185 Desa Megu Gede Blok Desa Lor (nama blok sesudah ada pemekaran) dengan kode pos 45154 dan kode wilayahnya 008. Desa Megu Gede terbagi dalam 4 Rukun Warga ( RW ) dan 23 Rukun Tetangga ( RT ).
Desa Megu Gede adalah desa di Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di sebelah barat berbatasan dengan Desa Megu Cilik, sebelah utara dengan Desa Setu Kulon, sebelah timur dengan KecamatanTengah Tani, dan sebelah selatan dengan Kelurahan Watubelah.
Komentar
Posting Komentar